Nenek dan Cucu Mengikis Tangis adalah novel ketiga Agnes Adhani setelah Melacak Jejak Reva yang Terkuak (Indocamp, 2022) dan Mentari Nur Samsiyah Bersinar (Telaga Ilmu, 2020) yang kembali mengangkat tokoh perempuan: Riana dan Tearly dengan dukungan sunyi perempuan berkebutuhan khusus, Srinah. Sebagai nenek dan cucu, mereka mampu mengungkit nasib dan bangun dari keterpurukan, menempatkan diri sebagai dua butir pasir yang dipilih Tuhan untuk menjadi saksi kebaikan-Nya. Lewat rezeki dari-Nya dan dengan bantuan banyak orang, mereka memberdayakan orang yang secara formal tidak bisa masuk ke dunia kerja yang baku, beku, dan kaku, terutama mahasiswa rantau yang membutuhkan bantuan biaya kuliah dan usaha memperbaiki nasib, bangkit dari kubangan kemiskinan. Mereka mengelola usaha dengan kekeluargaan dan gotong royong, terciptalah kebinekaan Indonesia. “Engkau adalah perempuan istimewa, malaikat bagi banyak orang yang tersesat dan kesrakat.”