“Ada banyak istilah-istilah lokal yang cukup kental dalam novel ini, bahkan setiap judul bab menggunakan bahasa Jawa halus yang bisa jadi tak semua orang Jawa paham artinya. Bahasa Jawa halus yang bukan sekedar rangkaian kata-kata, tapi juga memiliki makna yang dalam. Dari awal sampai akhir mengalir dengan halus dan penuh pertimbangan. Selamat membaca dan menemukan hal-hal baru.”
—Mashdar Zainal, Peraih Penghargaan Nasional Acarya Sastra 2017
“Semakin saya membaca, semakin saya menemukan banyak kelebihan dalam novel ini. Penulis tidak sekadar bermain imajinasi dalam mengolah cerita seperti lazimnya dalam proses penulisan fiksi, tetapi berbasis riset yang tidak mudah sebab materi utama cerita adalah lingkup budaya yang tentu tidak bisa serampangan untuk ditulis. Bekal pengetahuan seputar warok, reog, dan filosofi Jawa sangat kental dan kuat terlihat dalam novel ini. Semua ini adalah hal-hal yang layak untuk diapresiasi.”
—Dr. Karkono Supadi Putra, S.S., M.A., Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Malang