rotasi, tempat aku meleburkan energi di tiap-tiap kata yang tersusun. entah akan jadi apa nantinya ketika sampai di kalian; cukup simpan saja sebagai cara bagaimana kalian mengingatku.
aku mungkin tidak pandai menyampaikan cerita melalui bunyi-bunyian nan merdu, tetapi aku pandai menjahit cerita dengan kata-kata. aku satukan semua yang sudah terpisah jauh, untuk dikenang oleh kalian sebagai bagian dari diriku. kasihan, mereka sudah terlalu lama terpencar akibat rotasi kehidupanku yang cukup ekstrem.
aku juga pernah punya luka seperti manusia pada umumnya. membanggakan luka mungkin agaknya terdengar miris, membuat diri ini makin kurang sempurna dan elok. namun, tanpa adanya luka-luka tersebut, aku tidak akan terbentuk seperti sekarang ini.
ini adalah secuil dari ceritaku berotasi, karena tidak hanya bumi yang berotasi, tetapi aku dan kalian juga. ketika bumi berotasi, semua kehidupan yang ada di dalamnya ikut berputar sebagaimana alur yang sudah tercipta.
tidak tahu juga apakah nantinya kehidupanku akan kembali berotasi, karena bumi belum berhenti berotasi hingga kini. aku hanya ingin kalian tahu bahwa kalian tidak sendirian menjalani rotasi kehidupan yang cukup ekstrem itu. aku ada di sini, di buku yang kalian baca ini.