“Kau tak akan pernah pergi, kan?”
“Aku di sini.”
“Untukku?”
“Iya, untukmu.”
“Selamanya?”
“Selamanya.”
Kata-kata itu yang selalu terngiang di kepala. Di tempat ini, aku menemukanmu. Lebih tepatnya, tempat ini adalah tempat aku menemukan hatimu. Sengaja aku datangi tempat ini lagi. Aku hanya ingin menikmati kenangan yang dahulu pernah ada. Meski sekarang, aku menikmatinya sembari memegang lembut tangan perempuan yang lain, yang kini tepat berada di sampingku.
***
Di dalam novel ini terdapat berbagai nama dengan kisah cinta yang saling bersangkut paut, yang menjadikannya pelik sekalian. Kisah cinta sejak masa remaja sampai telah dewasa. Kisah cinta yang bukan hanya puas dengan kalimat “Aku cinta kamu” saja. Kisah cinta yang menciptakan banyak pertanyaan-pertanyaan. Apa itu datang, apa itu pergi, apa itu pulang, apa itu rumah. Apa itu derita, apa itu bahagia. Apa itu tawa, apa itu tangis, apa itu senyuman, apa itu air mata. Apa itu ketulusan serta bagaimana cara mengetahui apakah seseorang itu tulus atau tidak. Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya yang tentu tak mudah untuk menjawabnya. Melalui Zhafran, Nania, Shifa, Akbar, Cindy, dan Duta serta nama-nama yang lainnya, semoga bisa menjadi jawaban atas semuanya—jawaban yang mungkin bukan menjadi satu-satunya jawaban atas semuanya.