Kehidupan Amethyst tidaklah sempurna, tetapi ia selalu merasa bahagia. Amethyst yang hanya dibesarkan oleh ibunya, menetap di Dubai. Cobaan hidup Amethyst bermula saat suatu hari ibunya meninggal dunia, ia harus hidup seorang diri di usia yang baru 18 tahun. Setahun setelahnya, Amethyst menemukan surat dari ibunya yang menyatakan bahwa ayah yang selama ini ia pikir telah meninggal dunia, ternyata masih hidup.
Amethyst memutuskan untuk pergi ke Indonesia dan mencari ayahnya. Bersama Sherly, sahabatnya yang tinggal di Jakarta, Amethyst memulai sebuah rencana pencarian. Melalui Sherly juga Amethyst mengenal dua teman lain, yaitu Ryan yang tampan dan pintar serta Theo yang dingin dan misterius.
Dibantu oleh teman-temannya, Amethyst menemukan titik terang tentang keberadaan sang ayah. Namun, setelah beberapa kali mereka gagal dalam pencarian. Amethyst mulai merasa putus asa dan kehilangan semangat. Apakah Amethyst bisa menemukan ayahnya? Akankah semua berakhir bahagia? Dan ternyata, ada hal tak terduga yang menanti Amethyst di akhir cerita.
***
“Tentang persahabatan dan kekeluargaan yang dikemas apik. Ending-nya mengejutkan!”
—Arum Faiza, Penulis Novel Arafat: Rahasia Besar Bocah Gaza