Tara Ayunda Rahmat, seorang pemudi kelahiran 1999 yang sangat muak dengan hal-hal beraroma persahabatan. Baginya, sahabat hanyalah angan-angan utopis yang tak akan pernah ada di dunia ini. Potret sandiwara selalu saja ia saksikan manakala ditemukan oleh seorang teman. Awal mula jalinan persahabatan berjalan lancar dan kulminasinya berujung pada upaya memanfaatkan. Teman berbasis kepentingan, begitulah pikirnya. Serangan bullying yang menimpa Tara telah membuatnya semakin sinis dengan teori dan narasi persahabatan.
Masa-masa SMA rupanya berhasil membuat Tara membatalkan pendiriannya. Pertemuan dengan Anna menjadikannya percaya akan eksistensi dari seorang sahabat. Sayangnya, ia kembali mendapat tekanan perundungan pada masa awal perkuliahan. Hidupnya kembali pelik. Kepahitan harus diteguk lagi. Apakah Tara memilih bertahan atau justru kalah telak dengan kenyataan? Inilah catatan tentang Dinamika Transformasi.