Seperti pemantik dalam api yang dikobarkan, membuat ia semangat dalam mewujudkan impian-impiannya. Berawal dari khayalan yang mampu berubah menjadi sebuah mimpi yang memiliki makna dalam garis perjalanan hidupnya. Bak Socrates seorang filsafat Barat dalam kutipannya yang percaya manusia ada untuk suatu tujuan, salah dan benar memainkan peranan penting dalam mendefinisikan hubungan seseorang dengan lingkungan. Pijakan kaki Barya yang hampir melemah diperkuat pada keberadaan orang-orang yang menyayanginya hingga ia mampu meraih impian.
Ada penggalan puisi yang terngiang dalam ingatan Barya hingga kini, membuat tersadar bahwa sudah waktunya ia harus terbit dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ia miliki.
Ketika mentari bersembunyi di balik awannya.
Namun, pancaran keindahannya memanjakan mata yang melihatnya.
Dan, biarlah dia bersembunyi dan akan terbit pada waktunya. —MT Kencana 2018