Pemahat batu itu sedang memahat bongkahan batu yang cukup besar. Bongkahan batu itu akan ia bentuk menjadi seorang perempuan cantik. Seorang perempuan yang kepadanya ia jatuh cinta.
Saat memahat bagian wajah, hatinya berdesir. Ia teringat ketika pertama kali bertemu dengan perempuan itu. Saat memahat bagian mata, ia teringat ketika beradu pandang beberapa detik dengan perempuan itu. Saat memahat bagian bibir, terbayang-bayang bibir ranum perempuan itu. Namun, saat memahat bagian tubuh, ia sadar tubuh itu sudah dimiliki orang lain. Hatinya hancur berkeping-keping seperti kepingan-kepingan kecil bongkahan batu yang tengah ia pahat.
“Akan aku ciptakan kau,” katanya ketika mengetahui perempuan itu menikah dengan orang lain. “Akan aku dapatkan kau yang baru, yang aku buat sendiri. Biar kau yang lama dimiliki orang lain.”
Meski ia tidak sabar ingin segera memiliki perempuan itu dalam bentuk patung batu, ia mengerjakannya dengan detail dan telaten. Setelah ia menyelesaikan pahatannya, dengan patung batu perempuan itu ia tidur, bercinta, dan mendesah dalam halusinasinya.
Penulis
Beni Irawan
Penyunting
Cantika Hana Hanifah
Penata Letak
Niken Hapsari Cahyarini
Pendesain Sampul
Hanung Norenza Putra
Bandung; Ellunar, 2019
vi+147hlm., 14.8 x 21 cm
ISBN: 978-623-204-341-1
Cetakan pertama, Januari 2020
Harga
Rp45.000