“Mbak, Adik sangat bahagia Mbak lolos seleksi beasiswa ini. Adik bahagia sekali Mbak bisa meraih cita-citanya untuk kuliah ke Inggris. Tapi ....” Setetes air matanya jatuh. Dan aku baru sadar, betapa jarak yang begitu jauh akan memisahkan kita nantinya. Betapa aku akan sangat merindukannya dan ia merindukan kehadiranku. Air matanya jatuh lebih deras. Dan aku memeluknya erat, membelai kepalanya yang ditutupi jilbab.
“Mbak akan cepat pulang, Dik. Mbak akan kirim surat terus.” Saat itu, memang sudah ada teknologi yang canggih seperti telepon genggam, namun kami tak memilikinya dan masih belum terbayangkan. Jadi, aku hanya bisa menjanjikan bahwa akan rajin mengirimkannya secarik suratku. “Adik jangan sedih, Mbak mohon. Sesuai janji Mbak, sepulang dari Inggris Mbak akan membawa Adik kabur dari desa ini. Kita tinggalkan ini semua. Supaya Adik tak lagi nelangsa.”
Cuplikan dari cerpen “Pohon Cantigi”
Penulis
Kumay Marzuki
Penyunting
Ananda Dwi Rahma
Penata Letak
Niken Hapsari Cahyarina
Penata Sampul
Hanung Norenza Putra
Bandung; Ellunar, 2019
ix+165hlm., 14,8 x 21 cm
ISBN: 978-623-204-227-8
Cetakan pertama, September 2019
Harga
Rp47.000