Di atas meja itu ada sebuah buku besar bersampulkan lembaran kayu ukiran yang indah sekali. Di atasnya bertuliskan aksara Jawa yang tak bisa kumengerti apa makna dari kata-kata itu. Di bawah aksara Jawa itu tertuliskan “SURYAKANTA” dalam aksara Latin. Mungkin itu makna dari tulisan aksara Jawa di atasnya, batinku. Di bawah tulisan itu terdapat gambar sebuah kaca pembesar yang dihiasi dengan pegangan berornamen ukiran khas Jawa dan sebuah tulisan Latin yang tak bisa aku baca dengan jelas.
“Bukalah.”
Tiba-tiba suara itu lagi menuntunku untuk membuka buku tersebut. Aku masih tergugu, dan otakku tak bisa mencerna perintah dari suara itu.
“Bukalah.”
Sekali lagi suara itu memberikan perintah kepadaku. Aku ketakutan dan tak segera membukanya.
“Ini buku apa?” tanyaku gugup.
“Buku ini akan mengabulkan semua keinginanmu dan memberikan pelajaran hidup bagi siapa pun yang membukanya,” jelasnya.
Aku masih ragu, tapi aku ingin sekali membukanya.
Cuplikan dari cerpen “Suryakanta” oleh Tatik Siswi Wahyuni, S.Pd.