Helaan napasku menjadi berat setelah terkenang sosok Lena. Sosok gadis yang membuatku berjuang hebat memenangkan hatinya. Setiap orang memiliki masa sulit saat menjalani hubungan asmara. Entah karena cinta terbalas atau karena cinta tak terbalas. Namun, percayalah luka itu tidaklah akan lama. Pelan tapi pasti akan sembuh dan membaik dengan sendiri.
Seperti kata gadis ini, “Seperti mereka, bunga sakura. Ada saat mekar dan ada saatnya gugur. Asmara juga seperti itu. Ada saat kita mencintai dan dicintai. Ada pula saat kita jatuh pada cinta kemudian patah dan terluka. Kalau sekarang kamu menyesali, lantas kenapa pernah memutuskan untuk mencintai? Bukankah hanya sebuah keberuntungan jika cinta berakhir baik? Kurasa ini sudah risiko. Hukum alam. Itulah alasan ada kata jatuh dan cinta. Maka berhentilah besikap bodoh. Orang bodoh adalah dia yang terus saja menyesali hari kemarin lalu melupakan hari sekarang. Menangisi cinta di masa lalu hingga lupa akan cinta di masa depan."
Dia benar.
Kendati hingga saat ini aku adalah orang bodoh itu.
Penulis
Liia Dina
Penyunting
Febriani Tabita Dara Ninggar
Penata Letak
Niken Hapsari Cahyarina
Penata Sampul
Hanung Norenza Putra
Bandung; Ellunar, 2019
xii+312hlm., 14.8 x 21 cm
ISBN: 978-623-204-079-3
Cetakan pertama, Maret 2019
Harga
Rp64.000