Masyaallah, Allah sudah menjawab semua keluhan kita. Tapi, kita tidak bisa mendengarnya langsung dengan telinga, kita harus mendengarnya dengan hati. Bukannya Allah yang tidak adil, melainkan hati kita yang terlalu sempit. Tidak apa-apa menangis jika memang harus. Namun menangislah di atas sajadahmu. Ceritakan segalanya kepada-Nya, hingga kau lupa caranya mengeluh dan sadar bahwa kamu memang pantas bahagia.
Pelipur Duka, Menggapai Cita berisi sekumpulan tulisan yang menginspirasi kita tentang perjuangan, kesabaran, berdamai dengan kegagalan, cara menemukan potensi, kekuatan doa, dan keyakinan terhadap rencana Allah. Dengan bahasa sederhana dan dilengkapi gambar ilustrasi, buku ini mengajarkan kita untuk berusaha menjadi pemuda keren tapi syar’i yang memandang masalah sebagai gerbang mendekatnya kejutan indah dari Allah.
“Masyaallah sampe nangis bacanya, bener-bener ngingetin agar pantang mundur dalam ikhtiar, dan juga teguran bahwa kesuksesan sama sekali bukan karena murni usaha kita seperti kesombongan Qarun. Melainkan bahwa ikhtiar adalah pembuktian tawakal kita sama Allah dan bahwa hanya Allah lah yang mampu memberikan semua yang kita impikan. Doa tanpa usaha bohong, usaha tanpa doa sombong. Sebesar apa pun masalahmu hamparkan sajadahmu.”
-Ibrohim Fadlannul Haq (Boim)- Qori Muda Ammar TV
“Top, sangat menikmati membaca pengalaman penulis dalam mengejar mimpi, begitu menginspirasi, menggugah semangat serta memicu untuk berusaha meraih. Bermimpi besar dengan berlandaskan nilai Islam untuk mendapat kesuksesan dunia akhirat. Buku ini saya rekomendasikan bagi remaja dan pemuda sebagai referensi dalam mengejar mimpi, asa, dan cita khususnya kuliah di luar negeri.”
-Safri Haliding, M.Sc.- Tim Ekonomi Syariah & Halal Tourism DKI Jakarta, Kolomnis, dan Penulis Buku