Pagi ini hujan deras telah turun membasuh kota. Menjadi jeruji penghalang bagi manusia untuk beraktivitas. Kilat berkedip disambut halilintar yang menyambar. Alam seakan geram pada manusia dengan ulahnya. Kota ini tampak begitu kerdil dalam guyuran hujan. Seperti ingin membasuh dosa yang dilakukan para penghuninya. Aku berdiri di beranda rumah sakit. Memandang takut fenomena alam yang marah. Mengurungkan niatku untuk pergi ke parkiran. Wanita berjilbab yang memaksakan menerobos derasnya tirai hujan berjinjit berlari-lari sambil mengangkat sedikit kain roknya menuju angkot. Hanya darurat yang bisa membuatnya nekat mengalahkan amarah langit. Ada pula yang berjalan santai di bawah lindungan payung biru bercorak bunga-bunga, seolah menentang alam dengan corak itu yang menggambarkan keceriaan. Gadis cantik itu sedang kasmaran pada seseorang yang telah menunggunya di seberang jalan. Tak peduli dengan halilintar yang membentaknya, hanya cinta yang ada dalam benaknya. Gemuruh riuh gelombang halilintar telah diubahnya menjadi gelombang nada nyanyian rindu yang menyertai perjalanannya. Aku pun tersenyum. Entah pada siapa? Begitu lucu jika cinta telah hadir.
Penulis
Ismam Frantiza
Penyunting
Nisaul Lauziah Safitri
Penata Letak
Niken Hapsari Cahyarina
Penata Sampul
Hanung Norenza Putra
Bandung; Ellunar, 2018
ix+447hlm., 14.8 x 21 cm
ISBN: 978-602-5938-37-5
Cetakan pertama, Oktober 2018
Harga
Rp79.000