“Nilai tertinggi nomor tiga adalah ... Rika dan Mola dengan masakan bolu pisang, nilai tertinggi nomor dua ... Pei-Pei dan Khyo masakan bolu pelangi, dan nomor satu adalah ... Piya dan Azzah masakan kue sarang semut.”
Sepintas kulihat Pei-Pei agak kecewa mendengar penilaian dari Bu Ara, akhirnya kuhampiri dia.
“Kecewa boleh tapi jangan terlalu, mengharap jadi nomor satu juga boleh tapi kalau ternyata dapat nomor dua ya tetap harus disyukuri, Pei ... berarti kita harus banyak belajar agar bisa jadi nomor satu,” hiburku ke Pei-Pei yang diikuti anggukannya.
“Baiklah, yang masuk tiga besar nanti sebelum pulang kalian silakan mengambil hadiah di meja Ibu, di kantor guru ya. Sekarang silakan kalian beristirahat,” kata Ibu Ara menutup pelajaran memasak hari ini di kelas memasak.
Cuplikan dari cerpen “Bolu Kukus Pelangi” oleh Nabiha Zhafira Rahmat
Penulis
Sahabat Anak Manggarai
Penyunting
Febriani Tabita Dara Ninggar
Penata Letak
Niken Hapsari Cahyarini
Penata Sampul
Hanung Norenza Putra
Bandung; Ellunar, 2018
xv+90hlm., 14.8 x 21 cm
ISBN: 978-602-5938-46-7
Cetakan pertama, Oktober 2018
Harga
Rp48.000