Meniti karir dalam hidup adalah sebuah sugesti di mana seorang insan memproyeksikan ambisinya dengan suatu cara. Dan, tidak sedikit cara tersebut menjadi sebuah gambaran sikap kefuturannya. Semu memang dan telah menjadi sebuah kodrat bahwasannya seorang insan tidak lepas dari khilaf.
Tentang sanubari, seorang insan kembali dengan penuh harapan suci disertai endapan penyesalan yang meradang adalah suatu kabar baik.
Kenyataannya, tidak ada hal yang lebih indah ketika seorang insan terjatuh, kemudian dapat mengambil hikmah yang Allah berikan.
Kejadian adalah sebuah pembelajaran, bahwasannya kemarin adalah sebuah modal untuk perbaikan diri dan hari ini adalah sebuah rangkaian proses untuk esok menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Perbaikan tidak lepas dari hadirnya semrawut persepsi yang muncul dalam pikiran dan terkadang malah menyurutkan tekad, tentunya itu akan menjadi sebuah tantangan tersendiri. Mencoba bersikap tenang dan bertafakur diri disertai dengan suasana yang disukai untuk dapat beradaptasi pada keputusan yang sulit.
Seperti suasana tengah malam, indahnya suasana pegunungan, khusyuknya di suatu majelis ilmu dan lain sebagainya, itu adalah ikhtiar mencari sebuah pembenaran.
Kemudian sampailah kepada pembiasaan mengontrol diri agar dapat meredam ambisi yang terkadang memicu untuk keluar dari penyelesaian yang telah diambil tersebut berkaitan langsung dengan sikap keistikamahan seorang insan.
Istikamah adalah sebuah perjuangan, memang ini terdengar menggelitik oleh kebanyakan orang lain dalam menyikapi keberlangsungan istikamah karena terkadang istikamah menjadi sebuah caci-makian.
Namun, itu tidaklah menjadi sebuah halangan yang serius karena seorang insan perlu menyadari bahwasannya hikmah yang telah diambil merupakan rekaman jejak sendiri.
Tidak ada orang lain yang mengetahui jatuh bangunnya seorang insan secara teliti. Baiknya membiarkan orang lain menemukan hikmahnya sendiri adalah merupakan sebuah jawaban. Dan, berfokus merendahkan diri di hadapan Allah, kemudian berikhtiar dengan penuh keyakinan hanya kepada Allah disertai dengan bermunajat kepada Allah adalah sebuah keistikamahan yang hakiki.
"Allah tidaklah membiarkan makhluknya lepas dari pengawasan-Nya. Allah memberikan pertolongan sesuai dengan kadar usaha makhluk-Nya."
Penulis
Salma
Penyunting
Tim Ellunar Publisher
Penata Letak
Niken Hapsari Cahyarini
Pendesain Sampul
Hanung Norenza Putra
Bandung; Ellunar, 2018
xiii+243hlm., 14.8 x 21 cm
ISBN: 978-602-5778-03-2
Cetakan pertama, April 2018
Harga
Rp55.000