Samja masih menyimpan seraut wajah risau gadis manis berdarah Tionghoa yang telah merusak sebuah layang-layang. Dari sana, sebuah perkenalan yang tidak menyengaja berlanjut pada sebuah kisah hati yang berbeda keyakinan dan budaya. Desau angin Kota Siak Sri Indrapura sampai Kota Bertuah, Pekanbaru menjadi saksi bahwa Samja mencintainya dengan sepenuh hati.
“Dan bila tiba saatnya, aku akan membawamu ke dermaga pelaminan, dermaga yang sebenarnya disebut sebagai dermaga cinta sejati.”
Di lubuk hati terdalam Lihua, tabir kebenaran telah tersingkap memenuhi ruang kalbu yang selama ini kering dan tandus. Dari lubuk hati terdalam, Lihua telah berikrar pada perjalanan hidup yang baru: menjadi seorang muslimah yang sebenarnya. Hingga sampai pada suatu keyakinan bahwa meninggalkan Samja adalah keputusan terbaik, setelah Samja pernah melakukan perlakuan yang serupa—meninggalkan tanpa sepatah kata. Benarkah seperti itu?
Jika benar, lalu apa yang tersisa? Kepuasaan, kesenangan, atau luka yang tak berujung? Yang tersisa di antara mereka adalah sebuah ketetapan yang melebihi segalanya. Di sebuah senja di Kota Siak Sri Indrapura, sebuah kisah pernah mengalir syahdu di tepian Sungai Penjantan pada saat Senja di Tanah Melayu membungkus kota hati mereka.
Penulis
Ocu Kayan
Penyunting
Tim Ellunar Publisher
Penata Letak
Niken Hapsari Cahyarini
Pendesain Sampul
Hanung Norenza Putra
Bandung; Ellunar, 2018
vii+141hlm., 14.8 x 21 cm
ISBN: 978-602-5514-66-1
Cetakan pertama, Februari 2018
Harga
Rp42.000