“Baiklah Mr. Mendez, beberapa menit lagi kita akan memulai tes suara dan
lighting untuk yang terakhir kalinya. Katakan saja pendapat Anda jika ada sesuatu yang kurang cocok. Saya harap penampilan Anda kali ini juga berjalan lancar.” Ia menyemangatiku.
“Terima kasih atas kerja kerasnya Ms. Sinta, suatu kehormatan untuku dapat bekerja dengan salah satu
event organizer terkemuka di dunia”
And as always, Sinta memperlihatkan lagi senyum manis lesung pipit miliknya.
Satu per satu fanku akhirnya pulang dengan gembira setelah berhasil menyapa, mendapatkan tanda tangan, dan mengabadikan momen kebersamaan mereka denganku melalui foto. Mereka keluar dari ruangan sambil terus tertawa cekikikan. Tinggalah seorang penggemar yang harus kutemui.
***
Pagi hari ini cerah tapi tubuhku terasa lemas, agak susah juga menggerakkan anggota tubuh akibat gemetar yang kurasakan. Setelah selesai sarapan, aku langsung kembali ke kamarku. Sakit sekali, sepertinya aku butuh istirahat lebih banyak.
Dari saku celanaku, keluar
handphone wanita kemarin—seorang penggemar yang terakhir kutemui. Penasaran, kubuka saja benda tersebut. Halaman yang pertama kali keluar adalah
chat yang ia lakukan dengan Sinta. Kaget dengan kemiripan nama dan
profil picture dengan Sinta yang kukenal, aku langsung membaca percakapan mereka.
Aku tak percaya ....
[Cuplikan
Senyum Manis Sinta]