Seperti trotoar jalanan yang butuh
perbaikan. aku pun perlu ruang sekadar
menyusun ingatan demi ingatan.
Cuplikan Menyusun Ingatan demi Ingatan
Buku kumpulan puisi Menyusun Ingatan demi Ingatan secara garis besar bertema keterpisahan pada sesuatu yang sangat dicintai. Ingatan mencoba mencari celah untuk melumpuhkan langkah kaki yang hendak berjalan menjauh, menjadi patuh, untuk berhenti, atau berbalik dan kembali kepada bayang-bayang yang memeluk tubuh menebar kehangatan pilu.
Puisi-puisi ini adalah ungkapan jiwa seorang manusia yang pernah menjumpai manusia lainnya, dan memakai simbol, huruf, kata, larik, bait-bait, untuk mengagumi insan, hewan, tumbuhan, cita-cita, atau kicauan cerita lampau.
Di setiap kata, adalah ujud dari bahasa jiwa, bahasa cinta, bahasa amarah, bahasa kesedihan, bahasa angin, atau bahasa surgawi. Nilai-nilai kebudayaan Sumba dan Papua selalu menjadi noda yang membekas pada setiap larik dalam kumpulan puisi ini.
Penulis
Elyan Mesakh Kowi
Penyunting & Penata Letak
Yuniar Retno Wulandari
Pendesain Sampul
Hanung Norenza Putra
Bandung; Ellunar, 2017
xvi+91hlm., 13 x 19 cm
ISBN: 978-602-5514-09-8
Cetakan pertama, November 2017
Harga
Rp37.000