“Puisi cinta adalah sebuah titik koordinat pertemuan antara sebuah diksi kata dan makna dalam yang sarat tersirat tanpa syarat, dan Kuswanto Ferdian dalam puisi ini mampu menggambarkannya dengan baik.” (Dodik Pranata Wijaya, S.H. Pemuda Inspiratif Indonesia, Master Law Michigan State University, USA).
“Penulis dengan cemerlang berhasil mengungkapkan karya yang abadi dalam hatinya. Kumpulan puisi ini hadir sebagai penyejuk mata, mengungkapkan rasa senang dan ketenteraman. Walaupun juga mengungkapkan kehidupan pengarang yang kompleks di tengah-tengah perubahan dan ketidakpastian orientasi nilai dalam masyarakat.” (Alul, Dosen Pembelajaran Sastra, PBSI, FIP, Universitas Tunojoyo Madura).
“Kembali menguak kenangan lama di dalam rahim benak, barisan huruf berlarian minta dilahirkan kembali, begitulah Kuswanto Ferdian. Sajak cinta telah menjadi satu senjata yang mampu mengungkapkan proses bagaimana buku ini dilahirkan. Ikuti prosesnya dan tumbuh dewasa bersamanya. Salam." (Mixghan Norman Antono, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Trunojoyo Madura).
“Kombinasi antara jiwa muda dan keberanian yang menjelma menjadi karya.” (Jiphie Gilia, Dosen Sastra, PBSI, FIP, Universitas Trunojoyo Madura).
“Puisinya bagus dengan beberapa tema yang menarik dan menggunakan kata yang indah serta mudah dipahami. Namun, ada beberapa kata yang masih sulit saya pahami makna tersirat dari puisi itu. Over all it’s so good." (Arifin, Presiden Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura tahun 2017).
“Semoga dengan terbitnya buku antologi puisi Kuswanto Ferdian yang berjudul Rindu Gadis dapat bermanfaat bagi seluruh kalangan terutama pecinta sastra. Dan semoga dengan terbitnya buku puisi ini dapat memotivasi teman-teman yang lain untuk menuangkan pikiran atau imajinasinya dalam tulisan.” (Taufik, Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura tahun 2017).
"Dalam buku puisi Rindu Gadis karya Kuswanto Ferdian terdapat sebuah puisi yang berjudul Maaf dan membuat terenyuh dalam membacanya sehingga seakan-akan terlarut dengan sebuah kesalahan yang kadang tak bisa dimaafkan. Hanya dengan kata maaf berulang kali pada akhirnya bisa memaafkan kesalahan itu. Selamat dan sukes Kuswanto Ferdian atas karangan puisinya yang bagus. Saya tunggu karya kamu yang lain." (Rakhmad Hidayat, Mawapres D3 Universitas Trunojoyo Madura Tahun 2016).
Penulis
Kuswanto Ferdian
Penyunting dan Penata Letak
Yuniar Retno Wulandari
Pendesain Sampul
Hanung Norenza Putra
Bandung; Ellunar, 2017
viii+129hlm., 14.8 x 21 cm
ISBN: 978-602-6567-38-3
Cetakan pertama, Mei 2017
Harga
Rp37.000