Di mana legawa paling kentara, atau letak kehilangan kian telanjang?
Jantungnya kembang kempis, mirip dubur iblis!
Siapa pula sejatinya, pemilik buana raya dan seisinya?
Apa mereka yang matanya lentik, atau yang mukanya paling cantik?
Apa mereka yang suasana hatinya pelik, atau yang cara berpikirnya paling cerdik?
Barangkali, buana raya dan seisinya ini miliknya para gundik, yang di masa lalunya mengaku-ngaku berteman karib dengan ibu kita, Kartini.
Atau malah barangkali, miliknya para iblis, yang gaya bicaranya paling manis.
Jadi, kiranya dosa apa yang kita linting di rentang waktu yang paling sering?
Membicarakan Tuhan di dunia maya dengan bermacam gaya kepalang bercanda.
Sudahlah, tetap saja rumah adalah tanah yang dizabah dengan warna darah paling merah!
Yang entah kau atau aku; adalah seekor lintah, menyesap sari-sarinya dengan falsafah mentah!
Penulis
Hamzah Firmansah
Penyunting
Nisaul Lauziah Safitri
Penata Letak
Yuniar Retno Wulandari
Pendesain Sampul
Hanung Norenza Putra
Bandung; Ellunar, 2016
vii+ 105hlm., 14.8 x 21 cm
ISBN: 978-602-0805-76-4
Cetakan pertama, September 2016
Harga
Rp38.000